Derap Langkah Prajurit Keraton menghantar Salib AYD

Salib AYD telah bertolak dari Rayon Sleman ke Rayon Kota, besamaan dengan prosesi serah terima antara Salib AYD dari Paroki Babarsari ke Paroki Pringwulung. Prosesi dimulai dengan dihantarnya Salib bersama dengan panji-panji AYD oleh OMK Don Bosco Babarsari menuju ke perbatasan wilayah Paroki Pringwulung. Setibanya di wilayah Paroki Pringwulung, rombongan dari Babarsari disambut oleh utusan dari umat dan warga di sekitaran Pringwulung. Rombongan pembawa salib AYD dan panji-panji kemudian dihantar bersama-sama menuju ke Gereja Paroki Pringwulung dengan dikawal oleh sepasukan Bregada Wulung, sebuah kelompok Bregada yang menjaga budaya dan tradisi di Padukuhan Pringwulung.

Sekitar pukul 17.00 rombongan pembawa Salib AYD dan panji AYD telah sampai di depan Gereja Pringwulung. Kemudian, di hadapan OMK dan umat Pringwulung teman-teman OMK Babarsari mempersembahkan tarian kreasi dari Kalimantan sebagai wujud rasa syukur dan sapaan dari umat Babarsari kepada umat Pringwulung. Sapaan tersebut kemudian disambut dengan sebuah tarian penyambutan dari adik-adik PIA Pringwulung. Seusai tarian sambutan dari PIA Pringwulung, prosesi penerimaan Salib AYD dilanjutkan dengan penyematan samir sebagai simbolisasi tugas perutusan dan pelayanan sebagai seorang Bregada yang mengabdi kepada Kristus, selaras dengan kekhasan yang diangkat oleh OMK Rayon Kota Yogyakarta dalam Kirab Salib AYD di kota Yogyakarta.

Menurut Randy, koordinator OMK Rayon Kota Yogyakarta, “Kami mengangkat Bregada (Prajurit) sebagai kekhasan Kirab Salib di OMK Rayon Kota selain karena mayoritas dari Paroki-paroki di Rayon Kota memiliki bregada-bregada Keraton Ngayogyakarta, juga dengan melihat bahwa Yesus Kristus sendiri adalah seorang Bregada yang melawan maut untuk menyelamatkan manusia. Bregada sendiri mengangkat semangat seorang Abdi Dalem, yakni kerendahan hati dalam pelayanan secara total demi kemuliaan dan kebesaran nama-Nya, hal ini disimbolkan dengan samir warna merah dan emas.”

Kekhasan yang diangkat oleh OMK Rayon Kota Yogyakarta ini juga ditangkap oleh Paroki Pringwulung sebagai Gereja Pertama yang menerima salib AYD di Kota Yogyakarta, dengan menghadirkan sosok bregada dan keterlibatan warga sekitar dalam menyambut rombongan Salib AYD dari Paroki Babarsari. Keterlibatan mereka menunjukan antusiasme warga dalam berdinamika secara sosial kemasyarakatan tanpa memandang suku, golongan, dan agama. Hal ini disampaikan oleh Pak Sahid Fahrudin, Dukuh Pringwulung, “Acara semacam ini sangat baik, terlebih bila kegiatan-kegiatan kebersamaan ini sering dilakukan sehingga rasa cinta dan kesatuan dalam keberagaman semakin tumbuh di padukuhan Pringwulung ini, dan dapat meluas ke Yogya dan Indonesia.”

Rasa kebersamaan dan keberagaman terasa dalam rangkaian acara penerimaan Salib AYD, dan hal ini akan terus diangkat oleh OMK Pringwulung. Seusai misa penerimaan acara dilanjut dengan sarasehan dengan judul “Sharing is Loving”, malam penuh keceriaan terus berlanjut dengan cerita-cerita dari panitia d Pringwulung dan Babarsari serta romo paroki. Perbincangan hangat bergulir hingga jarum jam menunjukkan pukul 10 malam, saatnya menutup pembukaan rangkaian kirab salib AYD di Pringwulung. Hari pertama telah usai, saatnya beristirahat dan bersiap untuk mengikuti misa gaya jawa esok sore. (red.g)

Tinggalkan komentar